Just Keep Writing

Just Keep Writing

Rabu, 08 Oktober 2014

Keperawanan Penting Gak Sih?

Assalamu'alaikum.
Selamat siang.

Holla! Lagi-lagi aku membawa sebuah pertanyaan yang 'hot' dan cukup berani dari seseorang yang tak perlu diketahui namanya.

Okay, cekidot!

Ask : keperawanan penting ga sih? lo masih?
Answer :

'Keperawanan penting ga sih?' Jawabannya YA bagi sebagian besar masyarakat Indonesia terutama cowok. Kalau mau istri, pasti pada pengen yang perawan kan? Tapi apa pernah mikirin mereka juga harus perjaka untuk istrinya?

Keperawanan sendiri itu apa sih? Penjelasan sederhananya, keperawanan itu keutuhan kondisi selaput dara (hymen) yaitu merupakan lipatan membran yang menutup sebagian luar vagina. Berarti yang nggak perawan itu apa? Yang hymen-nya sudah tidak utuh. Sejauh sepengetahuan gue pula, hymen itu gak ada fungsinya sama sekali selain dia bisa ngeluarin darah kalau sobek.

Keperawanan, kalau di Indonesia cuma dijadikan alat untuk meningkatkan superioritas laki-laki. Atas dasar keperawanan, laki-laki menjadikan perempuan sebagai objek. Coba, di sini laki-laki (yang misal) suka beristri banyak pasti nyarinya perempuan yang masih perawan kan? Apa pernah cewek protes soal si calon suami yang sudah gak perjaka (karena sudah punya istri sebelumnya?). Inget kasus Aceng Fikri, Bupati Garut yang menceraikan istrinya karena dituduh sudah nggak perawan saat malam pertama gara-gara tidak keluar darah sama sekali saat penetrasi? Karena kurangnya pendidikan seks di Indonesia orang-orang taunya perawan itu berarti ada darahnya, selaputnya sobek. Coba, gimana perasaan perempuan-perempuan yang selaput daranya sobek karena aktivitas berat seperti olahraga atau memang tidak punya sejak lahir?

Kalau menurut Reza A.A Wattimena, dosen filsafat di salah satu perguruan tinggi, "Tidak ada hubungan antara kesucian dan keperawanan. Seorang ibu yang harus melacur, guna memenuhi kebutuhan hidup anaknya jauh lebih suci, daripada seorang perawan yang suka ngegosip, atau memfitnah orang lain. Kesucian itu soal hati dan pikiran, sama sekali bukan soal keperawanan."

Keperawanan bukan komoditi. Keperawanan adalah hak seutuhnya dari si pemilik keperawanan. Kepada siapa dia mau memberi keperawanannya bukan urusan siapapun selain dirinya sendiri.Yang jelas, siapapun itu, semoga Ia orang yang berharga bagi si pemilik keperawanan.

-

Saya masih perawan atau tidak, itu urusan saya. Apa untungnya kalau kamu tahu? Kalau saya nggak perawan, kamu mau ngejudge saya lantas merasa lebih karena kamu masih perawan? Kalau saya masih perawan, lantas kamu mau menceramahi saya agar menjaga hal itu sampai menikah nanti? Saya tidak tahu selaput dara saya sudah sobek atau belum, atau bisa saja saya tidak punya selaput dara sejak lahir...
Bagi saya keperawanan itu seperti agama, itu hak privat semua orang. Yang jelas, beragama atau nggak, perawan atau nggak, asalkan lo tetap jadi manusia yang baik, tidak merugikan manusia lain, memberi kontribusi yang baik pada dunia, itu sama sekali bukan masalah.


-

Wow banget, bukan? Nah, apa pendapat kamu mengenai ini?

Terima kasih atas kunjungannya, dan salam jomblo! #plaakk


Super bosan di kelas,

Alya Titania Annisaa'

---



Powered by Telkomsel BlackBerry®

0 komentar:

:a: :b: :c: :d: :e: :f: :g: :h: :i: :j: :k: :l: :m: :n:

Posting Komentar